Wanita yang Dirindukan Sorga

 

Oleh: Hartono Rahimi, MA

 

A. Pendahuluan

Masuk sorga adalah impian setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan. Namun tentu perlu perjuangan maksimal untuk mewujudkannya. Butuh iman yang kokoh, ilmu dan amal yang unggul dan akhlak yang anggun. Selain itu dibutuhkan pula kerja sama yang baik dan semangat yang tinggi.

Laki-laki dan perempuan punya kesempatan yang sama untuk masuk sorga, Namun tentu ada amalan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Makalah ini akan coba mengurai, amalan apa saja yang bisa menghantarkan  wanita ke sorga bahkan dirindukan oleh sorga.      

 

B. Setiap umat Nabi Muhammad Masuk sorga

Terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى

“Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga“ (HR. Bukhari no. 6737)

Hadis ini menjelaskan bahwasanya umat beliau yang mentaati dan mengikuti petunjuk beliau akan masuk surga dan yang tidak mengikutinya berarti dia enggan masuk surga.

 

C. Indahnya Sorga

Sorga adalah ciptaan Allah yang paling indah. keindahan dan kenikmatan sorga tidak bisa diungkapkan  dengan kata-kata. Rasulullah SAW bersabda:

فِيهَا مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ

Di dalam sorga itu terdapat segala macam kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata, tidak pernah didengar  telinga, dan tidak pernah sekedar terlintas dalam fikiran dan hati manusia (HR. Muslim no. 5053)

Sorga paling bawah saja setara dengan sepuluh kali lipat dunia beserta isinya, apalagi Firdaus sorga paling tinggi. Hal tersebut dijelaskan Nabi dalam sabdanya berikut:

فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا

Sesungguhnya (bagi orang yang terakhir keluar dari neraka) disediakan sorga yang kenikmatannya setara sepuluh kali lipat dunia beserta isinya (HR. Bukhari no. 6086 dan Muslim no. 272)

 

D. Pintu Sorga

Banyak jalan menuju sorga dan banyak pintu untuk masuk sorga. Menurut hadis shahih riwayat Bukhari no. 3257, sorga memiliki 8 buah pintu dimana setiap mukmin berkesempatan untuk masuk melalui pintu manapun yang mereka suka. Nabi SAW bersabda:

فِى الْـجَنَّةِ ثَـمَانِيَةُ أَبْوَابٍ...

          Surga itu memiliki delapan buah pintu   (HR. Bukhari no. 3257)

Adapun delapan pintu sorga tersebut adalah:  (1) Pintu Shalat, (2) pintu Rayyan /pintu puasa, (3)Pintu Sedekah, (4) Pintu Haji (5) Pintu zikir (6) Pintu Jihad,  (7) Pintu maaf, dan (8) Pintu Ayman/ pintu orang-orang yang tidak dihisab.[1]

Agar bisa masuk sorga dari pintu manapun yang kita suka, tentu diperlukan amal shaleh utama. Hal tersebut diungkapkan Nabi SAW dalam hadisnya berikut: 

فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلاَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّلاَةِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ

Orang yang rajin shalat akan dipanggil dari pintu shalat, orang yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad, orang yang rajin berpuasa akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan. Dan orang yang istiqamah sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no. 1897, 3666 dan Muslim no. 1027)

 

E.  Amalan perempuan yang dirindukan sorga

1.   Istiqamah Beramal Shalih

Istiqamah dalam beramal shaleh akan mengundang datangnya rahmat dari Allah dan akan menjadi wasilah untuk masuk sorga. Allah berfirman:

إنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا (107) خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.” (Qs. Al-Kahfi/18: 107-108)

          Diantara amal shaleh utama yang harus dilakukan  perempuan dengan istiqamah adalah shalat, puasa, menjaga kemaluan dan mentaati suami. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan nabi dalam hadis  berikut:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

Apabila wanita sholat lima waktu, berpuasa romadhan, menjaga kemaluan, taat kepada suaminya. Dikatakan kepadanya masuklah kamu ke dalam  surga dari  pintu manapun yang kamu suka. (HR. Ahmad: 1573. Hasan)

 

Terkait hadis di atas Imam Munawi menjelaskan, “dalam hadis ini Nabi SAW hanya menyebutkan perkara shalat dan puasa padahal rukun Islam ada lima, hal tersebut karena banyak wanita yang meremehkan shalat dan puasa. Mereka banyak yang malas karena banyak berbuat maksiat. Selain itu, wanita banyak yang tidak punya harta untuk berzakat atau harta untuk berangkat haji.

 

2.   Meninggal Saat Melahirkan

Bagi mereka yang meninggal karena melahirkan disediakan  pahala yang besar, yaitu pahala mati syahid. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ شَهَادَةٌ وَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ وَالْغَرَقُ شَهَادَةٌ وَالْبَطْنُ شَهَادَةٌ وَالنُّفَسَاءُ يَجُرُّهَا وَلَدُهَا بِسُرَرِهِ إِلَى الْجَنَّةِ

"Sesungguhnya orang yang mati syahid dari umatku jumlahnya sedikit. Orang yang meninggal saat perang di jalan Allah  SWT adalah kesyahidan (mati syahid). Meninggal karena tha'un adalah kesyahidan, mati tenggelam adalah kesyahidan, mati karena sakit perut adalah ke­syahidan, wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya adalah kesyahidan, kelak anaknya yang akan membawanya ke dalam surga.”  HR. Ahmad 7745, hasan. Lihat Shahih at-Targhib wa at-Tarhib 2/72

Dalam hadis lain disebutkan pula bahwa orang yang meninggal karena membela harta dan keluarganya juga syahid.

مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ أَوْ دُونَ دَمِهِ أَوْ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ »

 “Siapa yang dibunuh karena membela hartanya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela keluarganya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela darahnya atau karena membela agamanya maka ia juga syahid.” (HR. Abu Daud no. 4772 dan An Nasa’i no. 4099. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Mereka digelari oleh Nabi SAW sebagai syahid. Karena Allah dan para malaikatnya bersaksi bahwa dia ahli surga. Namun, tentu saja yang meninggal tersebut adalah wanita yang bersabar dan berharap pahala dari Allah SWT. Sebab

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Qs. Al-Zumar/39: 10)

Selain mendapatkan pahala yang besar, dosa orang yang mati syahid akan diampuni Allah SWT

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ

“Orang yang mati syahid diampuni semua dosa kecuali hutang." (HR. Muslim)

Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam (Kecuali hutang) menjadi peringatan agar setiap orang memperhatikan hak orang lain dengan serius, sebab mati syahid saja tidak dapat menghapus hak Bani Adam. Ia hanya dapat menghapus hak Allah Ta’ala.” (Syarh Muslim, 13/29).

 

3.   Bersabar Menghadapi Anak Perempuan

Mendapat anak perempuan adalah anugerah yang harus disyukuri karena anak-anak perempuan bisa menjadi penolong sang ibu dari jilatan api neraka. Nabi SAW bersabda:

مَنِ ابْتُلِيَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ

“Barangsiapa yang diuji de­ngan anak-anak perempuan, dengan sesuatu (pada anak-anak perempuan tersebut), kemudian dia tetap berbuat baik kepada mereka, maka hal itu bisa menjadi penghalang baginya dari api neraka.“ (HR. Muslim no. 4763)

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

Siapa menanggung nafkah (mendidik) dua anak orang perempuan (dengan baik), niscaya aku dan ia masuk surga seperti ini. Rasulullah saw memberi isyarat dengan kedua jarinya. (HR. Muslim: 1914)

  

4.   Selalu Berdzikir Kepada Allah Swt

Perintah berdzikir tidak hanya ditujukan kepada kaum lelaki. Tapi juga untuk perempuan. Berzikir bagi wanita sangatlah urgen ketika masa-masa sulit dan berat, misalnya sewaktu akan melahirkan dan pada masa haid dan nifas.  Nabi SAW bersabda:

عَلَيْكُنَّ بِالتَّسْبِيحِ وَالتَّهْلِيلِ وَالتَّقْدِيسِ وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَةَ

“Hendaklah kalian bertasbih, bertahlil, dan mcnyucikan nama Allah dan berdzikirlah dtngan menggunakan jari kalian, karena sesungguhnya jari-jemari itu akan ditanya dan akan bicara. JanganlaJi kalian lalai sehingga membuat kalian lupa terhadap kasih sayang. (HR. Tirmidzi: 3507, hasan. al-Misykah: 2316.)

Banyak macam zikir yang menjadikan perempuan dirindukan sorga. Diantaranya adalah membaca surat al-ikhlas dan menghafal asmaul husna.

مَنْ قَرَأَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْراً فِى الْجَنَّةِ

Siapa yang membaca qul huwallahu ahad sampai ia merampungkannya (surat Al-Ikhlas, pen.) sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ahmad, 3: 437. Hadis hasan. Lihat Ash-Shahihah)

لِلَّهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ اسْمًا مَنْ حَفِظَهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَإِنَّ اللَّهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ

“Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menghafalnya akan masuk surga, dan Allah itu ganjil serta senang dengan hitungan ganjil” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

5.   Membangunkan Suami Untuk Shalat Malam

Dalam hidup berumah tangga wajib saling membantu dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT. Alangkah indah dan bahagianya  jika kita bisa mewujudkan hal tersebut. Rasulullah SAW bersabda:

رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ

Semoga Allah merahmati seorang lelaki yang bangun malam untuk mengerjakan shalat dan membangunkan istrinya. Apabila istrinya enggan bangun, ia percikkan air di wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun malam untuk mengerjakan shalat dan membangunkan suaminya. Apabila suaminya enggan, ia percikkan.’” (HR. Abu Dawud no. 1308, an-Nasa'i: 1610, Ibnu Majah: 1336). Hadits hasan

 

6.   Menunaikan Ibadah Haji

Para ulama sepakat bahwa jihad tidak diwajibkan kecuali kepada lelaki yang merdeka, baligh, dan sehat. Walaupun wanita tidak wajib ikut jihad namun Allah yang Maha Penyayang telah menyiapkan amalan yang pahalanya setara dengan jihad yaitu berangkat haji. Terkait hal ini pernah suatu ketika Aisyah bertanya kepada Nabi

يَا رَسُولَ اللَّهِ نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ أَفَلَا نُجَاهِدُ قَالَ لَا لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ

 “Wahai Rasulullah sesungguhnya kami melihat bahwa jihad adalah amalan yang paling utama. Bolehkah kami ikut berjihad? ”Rasulullah SAW menjawab, “tidak karena jihad yang paling utama bagi wanita adalah haji mabrur.” (HR. Bukhari no. 1423)

Imam Ibnul Jauzi berkata, “Wanita merdeka, baligh, berakal, dan memiliki mahram yang mendampinginya, maka ibadah haji bagi wanita tersebut setara dengan jihad bagi laki-laki.”

 

7.   Taat Kepada Suami

 

Suami adalah surga atau neraka bagi seorang istri. Keridhoan suami menjadi keridhoan Allah dan kemurkaan suami juga menjadi kemurkaan Allah. Nabi bersabda:

فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ

Artinya: “Perhatikanlah bagaimana hubunganmu dengannya karena suamimu (merupakan) surgamu dan nerakamu.” (HR. Ahmad no. 18233) Hadits shahih. Lihat adab zifaf h. 213. [2]

Karena itu seorang istri harus berusaha menjadi wanita shalehah, dimana standar utamanya menurut Rasulullah SAW adalah:

 

الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

 “Yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, taat jika diperintah suaminya dan tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci suaminya.” (HR. An Nasa’i, shahih) 

Oleh karena itu seorang isteri harus taat kepada suaminya dalam hal-hal yang makruf (kebaikan). Misalnya ketika diajak untuk bersetubuh, diperintahkan untuk shalat, berpuasa, shadaqah, mengenakan busana muslimah (jilbab yang syar’i), menghadiri majelis ilmu, dan bentuk-bentuk perintah lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan syari’at.

لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ

Artinya: “Tidak boleh taat terhadap perintah bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal yang makruf.” (HR. Bukhari no. 6716, Muslim no. 3424).

Ketaatan penuh ketulusan yang dilakukan seorang istri kepada suaminya akan mendatangkan surga baginya. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ

Artinya: “Apabila seorang isteri mengerjakan shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (menjaga kehormatannya), dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk Surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya.” (HR.  Ibnu Hibban, no. 4237 dan Ahmad no. 1573) Hadits shahih. Lihat shahih wa dhaif al-Jami’ as-shaghir, 2/163)

Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda tentang sifat istri yang akan menjadi penghuni Surga

وَنِسَاؤُكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ: اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا؛ اَلَّتِي إِذَا غَضِبَ جَائَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِيْ يَدِ زَوْجِهَا وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوْقُ غَمْضًا حَتَّى تَرْضَى

“Istri kalian yang akan menjadi penghuni surga adalah yang penuh kasih sayang, banyak anak, dan banyak kembali (setia) kepada suaminya yang apabila suaminya marah, ia mendatanginya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya dan berkata, ‘Aku tidak dapat tidur nyenyak hingga engkau ridha.” (HR. Thabrani dalam Mu’jamul Kabir, XIX/140, no. 307 dan Mu’jamul Ausath, VI/301, no. 5644. Hadis Shahih. lihat Silsilah ash-Shahiihah, no. 287, 1/578).

 

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ النِّسَاءَ أَنْ يَسْجُدْنَ لِأَزْوَاجِهِنَّ لِمَا جَعَلَ اللَّهُ لَهُمْ عَلَيْهِنَّ مِنَ الْحَقِّ

Andaikan aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan perintahkan para istri untuk sujud kepada para suaminya, karena Allah telah mewajibkan para istri untuk memenuhi hak suaminya. (HR. Abu Dawud: 2140, Shahih)

Hadis ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan suami dimata Allah SWT. Tentu saja, suami yang baik. Suami yang taat kepada Allah. Bukan suami yang suka bermaksiat apalagi ia memerintahkan istrinya berbuat maksiat.

Kalau nanti perempuan masuk sorga, sementara di dunia ia mempunyai suami lebih dari satu, ia diberi pilihan untuk memilih yg terbaik. Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Saw, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan merekapun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?” Rasul menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu ia pun memilih siapa di antara mereka yg akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’”. (HR. Thabrani).

 Akan tetapi ada juga hadits lain yang berbeda, yakni: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: اَلْمَرْأَةُ ِلآخِرِ أَزْوَاجِهَا  “Istri itu untuk suaminya yang terakhir.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, 7/70, dan dinilai shahih oleh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shohiihah, no. 1281).

Adapun keluarga yang taat berbakti kepada Allah akan berkumpul kembali disurga.

هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلَالٍ عَلَى الْأَرَائِكِ مُتَّكِئُونَ

"Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan". (QS.Yaasiin/36: 56)

ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ

"Masuklah kamu ke dalam Surga, `kamu dan istri-istri kamu akan digembirakan".(QS. Az-Zukhruf: 70).

 

8.    Berbakti Kepada Orangtua

Seorang istri memang wajib taat kepada suaminya, namun bukan berarti dia lupa sama sekali dengan orang tuanya, seolah-olah orang tuanya tidak ada lagi. Bukan seperti itu! Allah SWT berfirman:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. al-Isra' [17]: 23)

Rasulullah SAW bersabda:

رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ

“Sungguh sangat merugi!” (Beliau mengucapkannya sampai tiga kali.) Para sahabat bertanya, “Siapakah yang merugi itu, wahai Rasulullah?”Beliau men­jawab, “Yaitu orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya ketika berusia senja, tetapi tidaklah menjadikan ia masuk surga.” (HR. Muslim: 4627)

 

 

9.   Bersabar Menghadapi Kesulitan

Ketika seorang wanita merasakan sakit, sulit, letih, sedih  akibat aktifitas yang sangat banyak, maka bersabarlah karena Allah telah menyiapkan pahala yang sangat besar.  Rasulullah SAW bersabda:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ 

“Tidaklah menimpa seorang muslim berupa kelelahan, sakit, gelisah, kesedihan, gangguan, dan kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari, no. 5210)

 

10.   Berbuat Baik Kepada Tetangga

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

Tidak akan masuk sorga orang yang bertetangga, tapi tetangganya tidak merasa (HR. Muslim no. 66)

 

11.   Menuntut Ilmu

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju ke surga. (HR. Muslim)

 

12.   Lemah lembut

Lemah lembut dan tenang adalah dua sifat yang dicintai Allah dan manusia.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْأَشَجِّ أَشَجِّ عَبْدِ الْقَيْسِ إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمُ وَالْأَنَاةُ

“Rasulullah SAW memuji Asyah bin Abdul Qais dengan mengatakan, Dalam dirimu terdapat dua sifat yang Allah suka yaitu al-hilm (tidak cepat marah) dan al-anaah (tidak tergesa-gesa).” (HR. Muslim, no. 20)

 

Lemah lembut yang dicintai Allah bukan hanya kepada manusia saja, tapi juga kepada binatang. Sebab binatang juga bisa menjadi penyebab seseorang masuk sorga atau masuk neraka. Coba renungkan kisah pelacur yang menolong seeokor anjing berikut

بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ قَدْ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إِسْرَائِيلَ فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَاسْتَقَتْ لَهُ بِهِ فَسَقَتْهُ إِيَّاهُ فَغُفِرَ لَهَا بِهِ

 Artinya: Pada suatu ketika ada seekor anjing berputar-putar di sekitar sebuah sumur, hampir saja ia terbunuh oleh kehausan, tiba-tiba ada seseorang pezina - perempuan - dari golongan kaum pelacur Bani Israil melihatnya. Wanita itu lalu melepaskan sepatunya kemudian mengambilkan air untuk anjing tadi dan meminumkan air itu padanya, maka dengan perbuatannya itu diampunilah wanita tersebut. (HR. Bukhari no. 3208, Muslim no. 4164)

Renungkan pula kisah seorang perempuan yang masuk neraka sebab seekor kucing berikut:

دَخَلَتْ امْرَأَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا فَلَمْ تُطْعِمْهَا وَلَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ

“Seorang wanita masuk Neraka karena seekor kucing yang diikatnya. Dia tidak memberinya makan dan tidak membiarkannya makan serangga bumi.”Dalam riwayat Bukhari, “Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang dia kurung sampai mati. Dia masuk Neraka karenanya. Dia tidak memberinya makan dan minum sewaktu mengurungnya. Dia tidak pula membiarkannya dia makan serangga bumi.” (HR. Bukhari no. 3071 dan Muslim no. 4751)

  Orang yang terbiasa lemah lembut selalu berusaha menghindari perdebatan karena perdebatan sering mengundang datangnya kesombongan dan kedurhakaan.

نَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.” (HR. Abu Daud, no. 4800. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)



13.   Rajin meminta Sorga

Nabi Muhammad SAW pernah menerangkan keutamaan memohon agar dimasukkan ke dalam surga dan dijauhkan dari neraka dengan 3 kali doa.

مَا سَأَلَ رَجُلٌ مُسْلِمٌ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ الْجَنَّةَ ثَلَاثًا إِلَّا قَالَتْ الْجَنَّةُ اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَلَا اسْتَجَارَ مِنْ النَّارِ مُسْتَجِيرٌ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ إِلَّا قَالَتْ النَّارُ اللَّهُمَّ أَجِرْهُ مِنْ النَّارِ

Tidaklah seorang Muslim memohon surga kepada Allâh 3 kali, kecuali surga berkata, “Wahai Allâh, masukkan dia ke dalam surga”. Dan tidaklah seseorang yang meminta perlindungan meminta perlindungan dari neraka 3 kali, kecuali neraka berkata, “Wahai Allâh, lindungilah dia dari neraka”. [HR. Ahmad, no. 12585. Dishahihkan oleh al-Hâkim, adz-Dzahabi, al-Albani, Syu’aib al-Arnauth, dll. Shahîh at-Targhîb, no. 3654]

          Diantara contoh doa meminta sorga adalah sebagai berikut:

فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ

“Apabila kalian berdoa kepada Allah, maka mintalah sorga Firdaus” (HR. Bukhari no. 2581)

 

F.  Penutup

Semoga dengan mengamalkan pesan kebaikan di atas, kita semua menjadi orang-orang yang dirindukan sorga. Mendapatkan pahala yang besar dan ampunan yang luas.

 

 

 

 

 

 

 



[1]Pintu Ayman adalah pintu sorga bagi orang-orang yang masuk sorga tanpa hisab. Dalam hadits tentang syafaat Nabi SAW disebutkan demikian,

يَا مُحَمَّدُ أَدْخِلِ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِكَ مَنْ لاَ حِسَابَ عَلَيْهِ مِنَ الْبَابِ الأَيْمَنِ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ وَهُمْ شُرَكَاءُ النَّاسِ فِيمَا سِوَى ذَلِكَ مِنَ الأَبْوَابِ

Wahai Muhammad, suruhlah umatmu (yaitu) orang-orang yang tidak dihisab untuk masuk ke dalam surga melalui pintu Al-Ayman yang merupakan di antara pintu-pintu surga. Sedangkan pintu-pintu yang lain adalah pintu surga bagi semua orang.” (HR. Bukhari no. 3340, 3361, 4712 dan Muslim no. 194)

[2]Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Syaibah (VI/233, no. 17293), an-Nasa-i dalam ‘Isyratin Nisaa' (no. 77-83), Ahmad (IV/341), al-Hakim (II/189), al-Baihaqi (VII/291), dari bibinya Husain bin Mihshan radhiyallaahu ‘anhuma. Al-Hakim berkata, “Sanadnya shahih.”  Lihat adab zifaf h. 213.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Wanita yang Dirindukan Sorga"

Posting Komentar