Keistimewaan al-Quran
Keistimewaan al-Quran
Oleh: Hartono Rahimi
Pendahuluan
Nabi
Muhammad adalah rasul untuk semua manusia (Qs. Sabak/34:28). Petunjuk yang Ia
bawa merupakan rahmat bagi semesta alam (Qs. Al-Ambiyak/21: 107).
Diutusnya
Beliau di pulau pasir (Jazirah Arab) yang gersang, minim sumber air dan tanaman bukanlah
tantangan terberat dalam perjalanan dakwahnya, tapi kejahiliahanlah yang
menjadi ujian tersulit. Jahiliah sering dimaknai dengan kebodohan yang mewarnai
segala aspek kehidupan, tidak mengenal Tuhan yang hak, manusia layaknya
binatang, wanita diperjual belikan, anak perempuan dikubur hidup-hidup, poliandri
dan perzinaan tidak dianggap ‘aib. (al-Mubarakfuri,
2000)
Menurut
analisa Said Aqiel Siraj, kultur masyarakat padang pasir cendrung menyerupai
pasir, 1) Tidak bisa disatukan sehingga mereka suka berperang, 2) Labil sehingga
mudah terbang ke sana ke mari. (Siraj, 1999)
Dalam
kondisi geografis dan sosiologis seperti itulah Nabi Muhammad SAW diutus, tapi
teologi tauhid, etika, dan al-Qur'an mampu mepersatukan mereka. Suku Badui yang senantiasa tergoda
perpecahan dan saling menyerang satu
sama lain berubah menjadi prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Keterpaduan
dan semangat yang diteladankan Nabi Muhamamd mampu membuat imperium Persia dan
Romawi menyerah kalah tahun 637 M dan
642 M. (Hart, 2005)
Dari tiga hal yang dianggap Hart mampu
mengubah bangasa Arab, al-qur'anlah yang tak tergoyahkan. Kitab suci al-Qur'an
ini menurut M. Quraish Shihab memuat jawaban atas masalah yang terjadi saat
diturunkan di negeri Arab. Namun, meski telah berusia seribu empat ratus tahun
lebih, al-Qur'an masih bisa dijadikan panduan untuk menjawab
persoalan-persoalan kekinian.
Al-Qur’an
adalah mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya untuk manusia. Ia
akan terus menjadi sumber inspirasi bagi miliyaran penduduk bumi untuk mengenal
Sang pencipta. ribuan master dan doktor setiap tahunnya dihasilkan karena
menulis tesis dan disertasi tentang al-Qur'an, bahkan banyak mereka yang masuk Islam di akhir
proses penelitiannya. Oleh karena itu, al-Qur'an layak kita sebut sebagai
mukjizat abadi. Karena ia akan terus hidup sampai akhir zaman, berbeda dengan
tongkat nabi Musa, Onta Nabi Shaleh, Istana kaca Nabi Sulaiman, dan kapal Nabi
Nuh yang hanya hebat pada masanya.
Ya,
al-Qur’an adalah sumber yang tidak pernah kering bagi pencari kebenaran,
menjadi rujukan para ahli bahasa, sumber kajian para ahli fiqih, dan sumber
argumentasi para ahli hukum. al-Qur’an juga menjadi kajian yang tidak pernah
habis bagi para sosiolog, ekonom dan politisi, memberi inspirasi bagi para
penyair dan pujangga. Bahkan, untuk ilmu sains dan biologi yang disinyalir
menempati ilmu kasta tertinggi dalam kehidupan manusia.
Dari segi materi, al-Quran berbicara
tentang segala segi kehidupan manusia. Seluruh aspek hidup disentuh al-Qur’an,
dan manusia diberi pengarahan dan bimbingan tentang prinsip-prinsip dasar yang
dapat dijadikan pijakan utama. al-Quran juga merupakan satu-satunya kitab suci
yang paling banyak dibaca orang dalam sejarah kehidupan manusia.
Dari
segi sejarah, al-Qur'an adadalah satu-satunya kitab suci yang tetap terjaga
validitas dan otentisitasnya hingga kini. Satu katapun tidak ada yang berubah
apalagi hilang. Berbeda dengan taurat, Zabur, dan Injil yang telah mengalami
banyak distorsi dan perubahan di tangan para pemuka dan tokoh agama Yahudi dan
Nasrani.
Dari
segi ruang, al-Quran berbicara mengenai semua wilayah di daratan, lautan maupun
angkasa raya. Yang mendorong para ahli untuk mengeksplorasinnya. Jadi, al-Qur’an
tetap tiada bandingannya. Berikut
ini adalah sekelumit bukti yang bisa
direnungkan.
Al-Qur'an
dan Sejarah
Dari segi waktu, al-Quran berbicara tentang masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Kisah umat dan nabi zaman dahulu baik itu kesuksesan maupun kegagalannya menjadi pelajaran untuk umat sekarang dan masa yang akan datang.
Kisah Fir’aun adalah salah satu contohnya. Ia
adalah seorang raja Zhalim yang menagaku sebagai tuhan (Qs. An-Nazi'at/79: 24).
Karena kekafiran dan kesombongannya yang tak kunjung berhenti, akhirnya ia mati
mengenaskan di laut merah.
Tubuhnya diselamatkan Allah sebagai pelajaran
bagi umat sesudahnya. "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya
kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan
Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami. (QS Yunus/ 10:92)
Menurut Jumhur
Mufassir, setelah Fir’aun tenggelam bersama pasukannya di tengah laut Merah, mayatnya
terdampar di pantai dan diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem,
sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di museum Mesir. (Depag, 1418)
Sisa-sisa
kedigdayaan Fir'aun juga ditemukan di laut Merah. Seorang Arkeolog bernama Ron
Wyatt pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan
beberapa bangkai roda kereta tempur kuno di dasar laut merah. Menurutnya,
mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Fir'aun yang tenggelam dilautan
tersebut saat digunakan untuk mengejar nabi Musa bersama para pengikutnya.
Menurut pengakuannya,
selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama
para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat
yang sama. Apalagi dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University
terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan, memang benar
adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500
tahun silam. Dimana menurut sejarah, kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam
kurun waktu yang sama.
Al-Qur'an dan Bahasa
Al-Qur’an
diturunkan dengan Bahasa Arab yang fasih, sehingga sejak masa turunnya sampai
sekarang tidak ada yang dapat menandingi ketinggian dan keindahannya bahasanya.
Al-Qur’an berisi 77.439 kata, 323.015
huruf yang seimbang jumlah kata-katanya, baik antara kata dan padanannya,
maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya.
DR. Abdul Razaq Naufal dalam bukunya berjudul "Al-’Ijaz Al’Adadiy Fi Al-Qur’an
Al Karim” menulis dengan sangat indah. Misalnya kata “Hayat”,
yang artinya “hidup” terulang sebanyak 145 kali, sama dengan berulangnya kata “maut”
yang artinya “mati”. Kata “akhirat” terulang sama dengan kata “dunia”
sebanyak 115 kali. Kata “malaikat” terulang 88 kali, sama dengan terulangnya
kata “setan”. Kata ‘Iblis” dalam Al-Qur’an disebutkan
sebanyak 11 kali, sementara “Isti’adzah” juga disebutkan 11 kali.
Kata “yaum” yang artinya “hari” terulang sebanyak
365 kali, yaitu jumlah hari dalam setahun. Kata “syahr” yang artinya bulan, di
ulang sebanyak 12 kali, yakni sama dengan jumlah bulan dalam setahun. Jumlah “ saah” (jam) yang didahului dengan ‘harf’ sebanyak 24
kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari.
Demikian pula kata “Aqimu”
yang diikuti kata “Shalat” sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah Raka’at Sholat
fardhu/ wajib. Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah sujud dalam shalat 5 waktu.
Al-Qur'an dan kedokteran
Prof. Tajaten Tahasen |
Ahli farmakologi Thailand Prof. Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam setelah membaca makalah Prof. Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 ketika menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang.
Setelah
pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya,
akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.
(Alquran-Indonesia.com)
Bunyi
dari surat an-Nisa’ tersebut adalah; "Sesungguhnya orang-orang kafir
terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka,
setiap kali kulit mereka terbakar hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit
yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagiMaha Bijaksana." (Qs. An-Nisa'/4: 56).
Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan
global yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak
mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio
grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu
hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak
berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang
mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang
rusak pada saat ia menyiksa hamba-Nya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat
merasakan pedihnya azab tersebut.
Mahabesar
Allah yang telah menyisipkan firman-firman-Nya dan informasi sebagian
kebesaran-Nya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, dan pembuluh syaraf.
Al-Qur'an dan Nutrisi
Beberapa tahun yang lalu, seorang dokter Amerika masuk Islam. Berawal dari sebuah polemik yang terjadi di rumah sakit tempat ia bekerja. Pada suatu malam terjadi dua peristiwa persalinan secara bersamaan. Setelah kedua wanita itu melahirkan, dua bayi tersebut tercampur dan tidak ada yang mengetahui masing-masing pemilik kedua bayi yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu. Kerancuan ini terjadi disebabkan kecerobohan perawat yang seharusnya menulis nama ibu pada gelang yang diletakkan di tangan kedua bayi tersebut. Dan ketika kedua dokter tersebut tahu bahwa mereka berada dalam kebingungan; Siapakah ibu bayi laki-laki dan siapakah ibu bayi perempuan, maka dokter Amerika berkata kepada dokter Muslim, "Kamu mengatakan bahwa al-Qur'an menjelaskan segala sesuatu dan kamu juga mengatakan bahwa al-Qurâan mencakup semua permasalahan. Maka tunjukkanlah kepadaku cara mengetahui siapa ibu dari masing-masing bayi ini!". Dokter Muslim itupun menjawab, "Ya, al-Qur'an telah menerangkan segala sesuatu dan akan aku buktikan kepadamu tentang hal itu. Biarkan kami mendiagnosa ASI kedua ibu dari bayi-bayi tersebut dan kami akan menemukan jalan keluar.
Setelah
proses diagnosa selesai dilakukan, dengan sangat percaya diri dokter muslim itu
memberitahu temannya si dokter Amerika, siapakah ibu sebenarnya dari masing-masing
bayi tersebut. Dokter Amerika itupun terheran-heran dan bertanya, Bagaimana
kamu tahu? Dokter Muslim menjawab, "Sesungguhnya hasil yang nampak
menunjukkan bahwasanya kadar banyaknya ASI pada payudara ibu si bayi laki-laki
dua kali lipat dibanding ibu si bayi perempuan. Perbandingan kadar garam dan vitamin pada ASI si
ibu bayi laki-laki itu juga dua kali lipat dibanding ibu si bayi perempuan. Kemudian
dokter muslim tersebut membacakan ayat Al-Qurâan yang dia jadikan dasar argumen
dari jalan keluar itu, "Bagi laki-laki seperti bagian dua perempuan.
(QS. An-Nisa/4:11). Ayat ini
sejatinya berbicara tentang hak waris, tapi ternyata kandungan maknanya
mencakup banyak hal.
Setelah mendengarkan penjelasan ilmiah
tersebut, dokter Amerika tersebut menyatakan keislamannya.
al-Qur'an dan oceanografi
Prof. Jackues Yves Costeau |
Seorang pakar kelautan (oceanografer) menyatakan betapa terpesonanya ia kepada al-Qur'an yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini. Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul di televisi pada acara Discovey, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan air laut yang lainnya. (www.wikiislam.net)
Bertahun-tahun ia
berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawaban misteri tersebut namun tidak
menemukan hasil, sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim.
Dalam sebuah dialog ilmiah, Profesor muslim tersebut menjelaskan tentang ayat al-Quran
Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat al-Furqon ayat 53. Awalnya ayat itu
ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata tidak ditemukan
mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan
ayat tersebut adalah sebagai berikut: Dia membiarkan dua lautan mengalir
yang keduanya kemudian bertemu (19) Antara keduanya ada batas yang tidak
dilampaui oleh masing-masing.(20) Dari keduanya keluar mutiara dan marja
.(22). (Qs. Ar-Rahman/55: 19-20, 22).
Disini terlihat dengan jelas bahwa al-Qur'an adalah wahyu
Sang Pencipta bukan buatan Nabi Muhammad. Bagaimana mungkin teori ilmu kelautan
yang baru terpecahkan pada abad modern ini telah diungkap al-Qur'an 14 abad
yang silam.
Al-Qur'an
dan Antariksa
Dalam
Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih
terbelakang, mengembangnya alam semesta dan bergeraknya digambarkan sebagaimana berikut ini: "Dan
langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar meluaskannya." (Qs. Adz-Dzariyat/ 51:47)
Kata
"langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak
tempat dalam al-Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. dalam al-Qur'an dikatakan bahwa alam semesta
"mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah kesimpulan yang
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
Hingga
awal abad ke-20, pandangan umum dunia
ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak
dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan
yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta
sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".
Pada
awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi
Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam
semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta
ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929 oleh
Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, Ketika mengamati langit dengan
teleskop. Ia menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling
menjauhi.
Fakta
lain menunjukkan bahwa matahari berputar pada garis orbit mengelilingi pusat
galaksi bima sakti atau the black hole, sama halnya dengan bimi yang
terus bergerak pada garis edar mengelilingi matahari dan revolusi elektron yang
bergerak pada garis edar mengelilingi atom. (Ginanjar, 2004). Hal ini sesuai
dengan firman Allah, "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan
siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam
garis edarnya." (Qs. Al-an-Biyak/21: 33)
Fakta
ilmiah ini terungkap setelah berabad-abad orang terjebak dengan teori geosentris
dan helio sentris. Di samping itu ada penemuan fakta ilmiah lain yang bisa
menambah keyakinan kita tentang eksistensi Sang Pencipta yang mengatur alam
dengan demikian telitinya. Apabila bumi berotasi pada porosnya dengan kecepatan
334 km per jam, bukannya 3340 km per jam, maka malam akan menjadi sepuluh kali
lebih panjang dan alam menjadi lebih dingin untuk menopang kehidupan; selama
siang hari yang panjang, panas akan menghanguskan semua tumbuhan. (Ginanjar,
2004)
Al-Qur'an dan alam
Dr. Masaru Emoto |
Al-Qur'an
surat al-Israk ayat 44 menegaskan bahwa "Langit yang tujuh, bumi dan semua
yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah". Menurut Ibnu Katsir di dalam
buku tafsirnya yang berjudul al-Qur'an al-'Azhim, "Bukan hanya
makhluk hidup yang berdzikir kepada Allah tapi juga benda mati seperti gunung,
batu, makanan dan lain-lain". Bahkan merekapun bisa merespon setiap kata dan
perilaku kita.
Tahun
2005 Dr. Masaru Emoto ilmuwan dari Yokohama Municipal University Jepang
menemukan bahwa air bisa merespon setiap kata dan tulisan yang ditujukan kepadanya.
Temuan ilmiah ini ia publikasikan dalam bukunya The hidden messages in water.
(www.masaru-emoto.net)
Dalam
risetnya Emoto dan Crew mengambil air murni dari berbagai sumber mata air lalu
diberi rangsangan beberapa jenis pesan, tulisan, gambar, foto, dan musik.
Selanjutnya air didinginkan pada suhu –5oC sampai mengkristal lalu difoto dengan camera berteknologi
tinggi.
Alhasil,
dari dua ribu contoh foto kristal air
yang dikumpulkannya dari berbagai penjuru dunia, Emoto
menemukan bahwa partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah tergantung
perasaan manusia disekelilingnya. Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal
air terlihat menjadi "indah" dan "mengagumkan" apabila
mendapat reaksi positif di sekitarnya, misalnya dengan kegembiraan dan
kebahagiaan. Namun partikel kristal air terlihat menjadi "buruk" dan
"tidak sedap dipandang mata" apabila mendapat efek negatif di sekitarnya,
seperti kesedihan dan kemarahan.
Berikut
adalah beberapa sampel dari hasil penelitian Emoto tersebut, gambar 1 dan
gambar 2 yang berbentuk hexagonal mirip berlian adalah respon molekul air
terhadap kata "happines/bahagia" dan "do'a" sedangkan
gambar 3 dan 4 yang berbentuk percikan air kubangan adalah respon molekul air
terhadap kata "cacian" dan "setan".
.
Kali ini kesesuaian ajaran Islam dengan sains modern kembali terlihat. 14 abad silam Rasul dan sahabat sudah terbiasa melakukan pengobatan berbagai jenis penyakit dengan media air putih. Air yang telah dibacakan surat al-Fatihah diminumkan kepada pasien. Sekilas terlihat kurang ilmiah, tapi ternyata molekul air yang teratur setelah dido'akan bisa menstabilkan molekul air dalam tubuh yang sedang kacau.
Di
samping itu, Islam mengajarkan kepada umatnya agar banyak berzikir karena
dzikir bisa menenangkan jiwa (Qs. Al-Ra'd/ 13: 252), membaca bismillah
sa'at memulai melakukan sesuatu termasuk makan dan minum (HR. Muslim), dan berkata
baik kepada sesama (Qs. An-Nisak/4: 5). Karena
secara ilmiah kata-kata baik dan jiwa yang tenang berpengaruh positif kepada
fisik kita, sebab Kandungan air pada manusia mencapai 75 % dengan rincian, Tubuh: 65 %, Otak:
74,5 %, Otot: 75,6 %,
Darah: 83 %, Ginjal: 82,7 %, Tulang: 22 %.
Al-Qur'an dan
Psikologi
Arthur Alison |
Seorang profesor yang menjabat Kepala Jurusan Teknik Elektro Universitas London sekaligus ketua Kelompok Studi Spiritual dan Psikologi Inggris yang bernama Arthur Alison, menyatakan diri masuk Islam setelah mengikuti Konferensi Islam Internasional tentang Keaslian Metode Pengobatan dalam al-Qur'an di Kairo. Pada acara itu, Arthur mempresentasikan makalah tentang Terapi dengan Metode Spiritual dan Psikologis dalam Al Qur'an. Makalah itu merupakan pembanding atas makalah lain tentang 'Tidur dan Kematian', yang bisa dibilang tafsir medis atas Quran surat Az-Zumar/39 ayat 42 yang disampaikan ilmuwan Mesir Dr. Mohammed Yahya Sharafi.
Fakta-fakta
yang dikemukakan Sharafi atas ayat yang artinya, "Allah memegang jiwa
(orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu
tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya
dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang
berfikir" telah membukakan mata
hati Arthur terhadap Islam.
Dalam
penjelasannya Sharafi menegaskan bahwa secara parapsikologis, seperti
dijelaskan al-Qur'an, orang tidur dan orang mati adalah dua fenomena yang sama.
Yaitu dimana ruh terpisah dari jasad. Bedanya, pada orang tidur, ruh dengan
kekuasaan Allah bisa kembali kepada jasad saat orang itu terjaga. Sedangkan
pada orang mati, tidak.
Ayat
itu merupakan penjelasan, mengapa setiap orang yang bermimpi, sadar dan ingat
bahwa ia telah bermimpi. Ia bisa mengingat mimpinya, padahal saat bermimpi ia
sedang tidur. Quran surat Az Zumar ayat
42 ini juga menjadi penjelasan atas orang yang mengalami koma. Secara fisik,
orang yang koma tak ada bedanya dengan orang mati. Tapi ia tak dapat dinyatakan
mati, karena secara psikis ada suatu kesadaran yang masih hidup.
"Bagaimana
al-Qur'an yang diturunkan 15 abad silam, bisa menjelaskan sebuah fenomena yang
oleh teori parapsikologis baru bisa dikonsepsikan pada abad ini?" Jawaban
atas pertanyaan inilah yang akhirnya meyakinkan Arthur untuk memeluk Islam.
Selepas
sesi pemaparan kesimpulan dalam konferensi itu, disaksikan oleh Syekh Jad al-Haq,
Dr. Mohammed Ahmady dan Dr. Mohammed Yahya Sharafi, Arthur menyatakan dengan
tegas bahwa Islam adalah agama yang nyata benarnya dan pada kesempatan itu juga
ia menyatakan diri masuk Islam.
Arthur
selanjutnya menuturkan bahwa Islam adalah sebuah agama besar yang nyata
perbedaannya dengan agama lain. Agama yang paling baik di antara agama-agama
lain adalah Islam. Ia cocok dengan hukum alam tentang proses kejadian manusia.
Maka hanya Islam-lah yang pantas mengarahkan jalan hidup manusia. Ada sesuatu
yang mengontrol alam ini. Dia itulah Sang Kreator, Allah Swt. Dari pengalaman
bagaimana aku mengenal dan masuk Islam, aku pikir pendekatan ilmiah al-Qur'an
bisa menjadi sarana efektif untuk mendakwahkan Islam di Barat yang sangat
rasional itu.
Penutup
Al-Qur'an
adalah kitab suci yang membahas segala aspek kehidupan (Qs. an-nahl/16: 89)
termasuk sains dan teknologi. Sebagai mukjizat terbesar sepanjang sejarah
al-Qur'an akan terus menjadi sumber hidayah dan sumber ilmu pengetahuan.
Sudah
seharusnya sebagai muslim kita membaca, memahami, mengkaji, dan mengamalkan isi
kandungannya. Di samping kita diberi pahala 10 dari setiap huruf yang dibaca
(HR. Tirmidzi), al-Qur'an juga akan menjadi petunjuk sepanjang masa (Qs.
Al-Baqarah/2: 185), menjadi obat bagi segala macam penyakit (Qs. al-Israk/17:
82), dan menjadi penolong pada hari kiamat (HR. Muslim).
Sumber
Arthur Alison, ''Karena Az Zumar 42;
Tidur dan Kematian http:// www. dudung. net/artikel-islami/ prof -
arthur- alison- karena-az-zumar-42--tidur-dan-kematian.html
Ginanjar, Ari (2003), ESQ Power, Jakarta:
Arga
Hart, Michael (2005), 100 Tokoh Paling
Berpengaruh Sepanjang Masa, Jakarta: Kharisma Publishing
http://www.didiksugiarto.com
Majalah Qiblati |Vol.01/No.4/ Desember
2005 | Dzulqaâidah 1426 H.
http://www.alquran-indonesia.com
http://www.islamic-awareness.org
http://www.wikiislam.net
al-Mubarakfury, Shafiyurrahman, (2000) Sirah Nabawiyah, Jakarta: Pustaka Kautsar
Siraj, Said Aqiel (2000) Kontroversi Aswaja, Yogyakarta: Lkis
terima kasih atas informasinya pak
BalasHapusTerima Kasih Infonya Pak..
BalasHapushasil UTS nya pak? jd penasaran neh, hehehe...
BalasHapus