Dahsyatnya Neraka
Dahsyatnya
Neraka
Oleh:
Hartono Rahimi, MA
A. Pengertian
Neraka (An-Naar),
secara bahasa berarti kobaran api (al-lahab)
yang panas dan bersifat membakar. Secara istilah bermakna, suatu tempat pebuh
api yang telah disiapkan Allah subhanahu
wa ta’ala di akhirat bagi orang-orang yang mendurhakai-Nya.
إِنَّ
اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا
“Sesungguhnya Allah mela’nati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang
menyala-nyala (neraka)” (QS. Al Ahzab/33 : 64).
B. Kelompok
penghuni neraka
Penghuni neraka dikelompokkan dalam dua golongan:
1. Golongan yang kekal di dalam Neraka
a. Orang-orang kafir baik dari kalangan ahli kitab ataupun musyrik. Allah SWT berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَ
“Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli
Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di
dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”. (Qs. al-Bayyinah/98: 6);
b. Orang-orang murtad (keluar dari agama Islam)
وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ
فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ.
“Barangsiapa yang murtad di antara kamu
dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia
amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya”. (Qs.
al-Baqarah/2: 217).
2. Golongan yang menghuni Neraka hanya untuk sementara waktu saja.
Ialah orang-orang muslim yang berdosa yang dimasukkan ke dalam Neraka
sekedar untuk menebus dosa-dosanya. Rasulullah SAW bersabda:
يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَكَانَ فِي قَلْبِهِ مِن الْخَيْرِ مَا يَزِنُ شَعِيرَةً ثُمَّ يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَكَانَ فِي قَلْبِهِ مِنْ الْخَيْرِ مَا
يَزِنُ بُرَّةً ثُمَّ يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَكَانَ فِي قَلْبِهِ مَا يَزِنُ مِنَ الْخَيْرِ ذَرَّةً
“Akan dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha
illallah dan di hatinya ada kebaikan (iman) seberat sya’ir (satu jenis gandum).
Kemudian akan dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha
illallah dan di hatinya ada kebaikan seberat burrah (satu jenis gandum juga).
Kemudian akan dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan Laa ilaaha
illallah dan di hatinya ada kebaikan seberat zarrah (biji tanaman) yang sangat
kecil.” (HR. Al-Bukhari no. 44 dan Muslim no. 477)
C. Nama
Neraka
Neraka
memiliki beragam nama. diantaranya
1.
Jahannam (Qs. Al-Jin/72: 23),
2.
Lazha
3.
Al Huthomah (QS. Al Humazah : 4),
4.
As Sa’ir (QS. Asy Syura : 7),
5.
Saqar (QS. Al Mudatsir : 27-28),
6.
Al Jahim (QS. An Naziat : 36),
7.
Al Hawiyah (QS. Al Qari’ah : 8-11)
D. Pintu
Neraka
Menurut
firman Allah dalam Qs. Al-Hijr/15: 44, neraka memiliki tujuh buah pintu.
وَإِنَّ جَهَنَّمَ
لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ. لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ
جُزْءٌ مَقْسُومٌ.
”Dan
sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada
mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh
pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari
mereka”. (Qs. Al-Hijr/15: 44).
Menurut
Ibnu Abbas dalam tafsir Tanwirul Miqbas Min Tafsir Ibnu
Abbas, yang
dimaksud dengan tujuh pintu adalah tujuah tingkatan. Jahannam berada paling
bawah. Hawiyah berada paling atas.[1]
Hal yang sama juga diungkapkan As-Sa’di dalam tafsirnya al-Karimurrahman,
pintu yang dimaksud ialah bertingkat ke bawah, hingga ke bawahnya lagi,
disediakan sesuai dengan amal keburukan yang telah dikerjakan.[2]
Selanjutnya mengapa tujuh?. Bukan angka di atasnya atau dibawahnya? Ada
yang menjawab, ”karena ada tujuh anggota tubuh manusia yang merupakan sumber
kedurhakaan, yaitu: mata, telinga,lidah, perut, kemaluan, kaki dan tangan, dan
karena ketujuh anggota tubuh itu juga dapat menjadi sumber ketaatan kepada
Allah SWT dengan syarat apa yang dilakukannya disertai dengan niat yang tulus,
maka surga memiliki delapan pintu, dengan adanya penambahan niat itu.[3]
E. Bahan
Bakar Neraka
Bahan bakar neraka adalah manusia dan batu. Allah SWT berfirman:
فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا
النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
“Peliharalah dirimu dari
neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir” (Qs. Al Baqarah/2 : 24).
Batu yang
dimaksud dalam ayat ini ditafsirkan oleh Ibnu Abbas dan sebagian besar pakar
tafsir dengan belerang, dikarenakan sifatnya yang mudah menyala lagi busuk
baunya.
Sebagian
pakar tafsir juga berpendapat bahwa yang dimaksud batu di sini, ialah
berhala-berhala yang disembah, sebagaimana Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain
Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya.” (QS.
Al-Anbiya : 98)
F. Hisab
Hisab
secara bahasa berarti hitungan. Hisab menurut istilah adalah waktu
diperhitungkannya semua amal manusia. Baik yang dilakukan sendiri ataupun bersama
orang lain.
Rasulullah
SAW bersabda:
لَا
تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا
أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ
وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ
“Kedua kaki setiap
manusia (hamba) tidak akan bisa beranjak hingga ia ditanya (lima perkara): 1)
Umurnya untuk apa dihabiskan, 2) ilmunya untuk apa diamalkan 3) hartanya
diperoleh dari mana dan 4) dipergunakan untuk apa, 5) tubuhnya dipergnakan
untuk apa saja. (HR. Tirmidzi no. 2341. Shahih)
Rasulullah SAW bersabda:
أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا
الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ
الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ
وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ
دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ
حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ
مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
“Rasulullah
SAW bertanya kepada sahabatnya, tahukah kalian orang yang bangkrut? Sahabat
menjawab, “Orang bangkrut adalah orang yang tidak punya uang dan harta”, Rasul
kemudian menjelaskan, “Orang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang
dengan membawa pahala shalat, pahala puasa, pahala zakat tetapi semasa hidup di
dunia dia adalah orang yang gemar memfitnah, suka menuduh, suka mengambil yang
bukan haknya, suka memukul orang maka pahala kebaikan yang ia lakukan di
berikan kepada orang yang pernah ia Zhalimi tersebut. Ketika pahalanya habis dan hutangnya belum lunas maka ia diharuskan
mengambil dosa orang yang ia Zhalimi tersebut. Akhirnya ia dilemparkan ke dalam
neraka”. (HR. Muslim)
G. Shirat
Shirâth
secara etimologi bermakna jalan lurus yang terang. Adapun menurut istilah,
yaitu jembatan terbentang di atas neraka Jahannam yang akan dilewati oleh
manusia ketika menuju Surga. Dalil-Dalil tentang Shirat
1.
Allah SWT
berfirman:
وَإِنْ
مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا
Dan tidak ada
seorang pun dari kalian, melainkan akan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi
Rabbmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan (Qs. Maryam/19: 71)
Diriwayatkan
dari kalangan para Sahabat, di antaranya; Ibnu 'Abbâs Radhiyallahu anhu, Ibnu
Mas'ûd Radhiyallahu anhu dan Ka'ab bin Ahbâr bahwa yang dimaksud dengan
mendatangi neraka dalam ayat tersebut adalah melewati shirâth. (Lihat Tafsîr
Ibnu Katsîr 5/254)
2.
Hadis
Rasulullah SAW
مَدْحَضَةٌ
مَزِلَّةٌ عَلَيْهِ خَطَاطِيفُ وَكَلَالِيبُ وَحَسَكَةٌ مُفَلْطَحَةٌ لَهَا
شَوْكَةٌ عُقَيْفَاءُ تَكُونُ بِنَجْدٍ يُقَالُ لَهَا السَّعْدَانُ
“Jembatan
itu Llicin (lagi) mengelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan
kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Najd, dikenal
dengan pohon Sa'dân ..." (Muttafaqun 'alaih)
3.
Hadis
Rasulullah SAW
وَيُضْرَبُ
الصِّرَأطُ بَيْنَ ظَهْرَي جَهَنَّمَ فَأَكُونُ أنَا وَأُمَّتِيْ أَوَّلَ مَنْ
يُجِيزُ وَلاَ يَـَتكَلََّمُ يَوْمَئِذٍ إِلاَّ الرُسُلُ وَدَعْوَى الرُّسُلِ
يَوْمَئِذٍ اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ فَمِنْهُمْ الْمُؤُمِنُ بَقِيَ بِعَمَلِهِ
وَمِنْهُمْ الْمُجَازَى حَتىَّ يُنَجَّى
“Dan
dibentangkanlah shirâth di atas permukaan neraka Jahannam. Maka aku dan umatku
menjadi orang yang pertama kali melewatinya. Dan tiada yang berbicara pada saat
itu kecuali para rasul. Dan doa para rasul pada saat itu: "Ya Allâh,
selamatkanlah, selamatkanlah……di antara mereka ada yang tertinggal dengan sebab
amalannya dan di antara mereka ada yang dibalasi sampai ia selamat”. (HR.
Muslim)
4.
Hadis
Rasulullah SAW
لْمُؤْمِنُ
عَلَيْهَا كَالطَّرْفِ وَكَالْبَرْقِ وَكَالرِّيحِ وَكَأَجَاوِيدِ الْخَيْلِ
وَالرِّكَابِ فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ وَنَاجٍ مَخْدُوشٌ وَمَكْدُوسٌ فِي نَارِ
جَهَنَّمَ حَتَّى يَمُرَّ آخِرُهُمْ يُسْحَبُ سَحْبًا
“Orang
Mukmin (berada) di atasnya (shirâth), ada yang secepat kedipan mata, ada yang
secepat kilat, ada yang secepat angin, ada yang secepat kuda yang amat kencang
berlari, dan ada yang secepat pengendara. Maka ada yang selamat setelah
tertatih-tatih dan ada pula yang dilemparkan ke dalam neraka. Mereka yang
paling terakhir merangkak secara pelan-pelan”. (Muttafaqun 'alaih)
H. Gambaran
siksa neraka
Siksa
neraka terdiri dari beragam hal mengerikan dan menyakitkan. Berikut ini
beberapa gambaran diantaranya:
1.
Dalamnya jurang neraka sejauh
70 tahun perjalanan
Rasulullah Saw. Bersabda:
أَنَّ
الْحَجَرَ يُلْقَى مِنْ شَفَةِ جَهَنَّمَ فَيَهْوِي فِيْهَا سَبْعِيْنَ عَامًا لاَ
يُدْرِكُ لَهَا قَعْرًا
“Sebuah batu dilemparkan dari
tepi neraka jahanam lalu jatuh ke dalamnya selama tujuh puluh tahun belum juga
mengenai dasarnya”. (HR. Muslim, no. 5268)
2.
Panasnya neraka 69 kali
panasnya api di dunia
Rasulullah Saw. Bersabda:
نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوْقِدُ ابْنُ آدَمَ
جُزْءٌ مِنْ سَبْعِيْنَ جُزْءاً مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ، قالُوا: وَاللهِ يا رسولَ
اللهِ إِنْ كانَتْ لَكافِيَةً، قالَ: فَإِنَّها فُضِّلَتْ عَلَيْها بِتِسْعَةٍ
وَسِتِّيْنَ جُزْءًا كُلُّها مِثْلُ حَرِّها
“Api kalian ini yang dinyalakan oleh anak cucu
Adam hanyalah 1 bagian dari 70 bagian dari panasnya api Jahannam.
Mereka berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, api di dunia ini saja sungguh sudah
cukup (untuk menyiksa).” Maka beliau bersabda, “Maka sesungguhnya api jahannam
dilebihkan 69 kali lipat panasnya, dan setiap bagiannya (dari 69 ini) mempunyai
panas yang sama seperti api di dunia.”
(HR. Bukhari no. 3265 dan Muslim no. 2843)
3.
Makanan penghuni neraka adalah
pohon berduri dan buah Zaqqum
Allah Swt. berfirman:
لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلا مِنْ ضَرِيعٍ.
لا يُسْمِنُ وَلا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ
“Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak
menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (Qs. Al-Ghaasyiyah:
6-7)
Allah Swt. Juga berfirman:
إِنَّ
شَجَرَةَ الزَّقُّومِ – طَعَامُ الاٌّثِيمِ – كَالْمُهْلِ يَغْلِى فِى الْبُطُونِ
– كَغَلْىِ الْحَمِيمِ
“Sesungguhnya pohon Zaqqqum
itu makanan orang yang banyak berdosa. (ia) sebagai kotoran minyak yang
mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang amat panas.” (Qs. Ad-Dukhan: 43-46)
4.
Minuman penghuni neraka adalah
air mendidih dan nanah
Allah Swt. berfirman:
وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ
أَمْعَاءَهُمْ
“Mereka diberi air minum yang mendidih sehingga
memotong usus-ususnya.” (Qs. Muhammad/47: 15)
Allah SWT berfirman:
مِنْ
وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ. يَتَجَرَّعُهُ وَلَا يَكَادُ
يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ
وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ.
“Di
hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnya air nanah itu dan
hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari
segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya masih ada azab
yang berat.” (Qs. Ibrahim/14: 16-17)
5.
Di dalamnya mereka tidak mati
Allah SWT berfirman:
إِنَّهُ
مَنْ
يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا
يَحْيَى
“Sesungguhnya
barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya
baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.”(Qs.
Thaha/20: 74)
Allah SWT berfirman:
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ
لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ
“Mereka (penghuni neraka) berseru: “Hai Malik biarlah
Tuhanmu membunuh kami saja.” Dia (Malaikat Malik) menjawab: “Kamu akan tetap
tinggal (di neraka ini).” (Az Zukhruf/43 : 77)
6.
Setiap kulit mereka hancur diganti lagi
Allah SWT berfirman:
إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ
بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ
عَزِيزًا حَكِيمًا
“Sesungguhnya orang-orang
yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam
neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit
yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” (Qs. annisak/4:
56)
7. Penghuni
neraka disiksa dalam neraka yang tertutup rapat.
Allah Swt. berfirman
عَلَيْهِمْ نَارٌ مُؤْصَدَةٌ
“Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.” (Qs. Al-Balad/ 90: 20)
8. Azab paling ringan
dalam neraka adalah memakai terompah api.
Rasulullah Saw. bersabda:
إِنَّ
أَدْنَى أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَنْتَعِلُ بِنَعْلَيْنِ مِنْ نَارٍ يَغْلِي
دِمَاغُهُ مِنْ حَرَارَةِ نَعْلَيْهِ
“Penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah memakai dua sandal (yang
terbuat) dari api neraka. otaknya mendidih disebabkan panasnya kedua sandalnya.” (HR. Muslim
No. 311).
Rasulullah SAW bersabda:
أَهْوَنُ
أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا أَبُو طَالِبٍ وَهُوَ مُنْتَعِلٌ بِنَعْلَيْنِ يَغْلِي
مِنْهُمَا دِمَاغُهُ
“Penduduk neraka yg siksanya paling ringan adalah Abu Thalib, dia memakai sandal dgn dua sandal yg mana otaknya mendidih
karena panas keduanya.” (HR. Muslim
No.312).
I. Orang
yang diancam masuk Neraka
1. Meninggalkan
Shalat
Allah Swt. berfirman:
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ. قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
"Apakah yang memasukkan
kamu ke dalam Saqar (neraka)?" mereka menjawab: "Kami dahulu termasuk
orang-orang yang tidak mengerjakan shalat”. (Qs. Al-Mudatstsir/74: 42 –
43)
Rasulullah Saw. bersabda:
مَنْ حَافَظَ
عَلَيْهَاكَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ
وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ
تَكُنْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا وَلاَ نَجَاةً وَكَانَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ مَعَ قَارُوْنَ
وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيْ بِنْ خَلَف
"Siapa yang memelihara shalat maka ia
akan memperoleh cahaya, bukti keterangan dan kebebasan di hari kiamat. Siapa
yang tidak memedulikannya, maka ia tidak akan memperoleh cahaya, bukti,
keterangan dan kebebasan. Ia juga
akan bersama Qarun, Fir'aun dan Ubay bin Khalaf” (HR. Ahmad dan Thabarani. Shahih. Misykatul Mashabih, no. 578, 1/127)
Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah:
a)
Orang yang meninggalkan shalat karena sibuk dengan harta ia akan senasib
dengan Qarun.
b) Orang yang sibuk dengan kekuasaan akan senasib dengan Fir'aun.
c)
Orang yang terpedaya oleh kebesaran (jabatan) ia akan senasib dengan Haman
d) Orang yang tidak
shalat karena sibuk mengurus perniagaan dan bisnis
ia akan bersama Ubay bin
Khalaf”
2.
Durhaka
kepada suami
Rasulullah
SAW bersabda:
أرِيتُ النَّارَ فَلَمْ
أَرَ مَنْظَرًا كَالْيَوْمِ قَطُّ أَفْظَعَ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا
النِّسَاءَ ، قَالُوا : بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ :
بِكُفْرِهِنَّ ، قِيلَ : يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ ، قَالَ : يَكْفُرْنَ
الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا
قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Saya
diperlihatkan neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini
yang sangat mengerikan. Dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para
wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulallah? Beliau bersabda,
‘Dikarenakan kekufurannya.’ Lalu ada yang berkata, ‘Apakah kufur kepada Allah?’
Beliau menjawab, ‘Kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari
kebaikannya. Jika anda berbuat baik kepada salah seorang wanita sepanjang
tahun, kemudian dia melihat anda (sedikit ) kejelekan. Maka dia akan
mengatakan, ‘Saya tidak melihat kebaikan sedikitpun dari anda.” (HR. Bukhari,
no. 1052).
3.
Membuka
Aurat
Rasulullah
SAW bersabda:
صِنْفَانِ
مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ
الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ
مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ
الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ
كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang
belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi
untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang,
berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita
seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal
baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).
4.
Sombong
Rasulullah
SAW bersabda:
لَا
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
“Tidak
masuk sorga orang yang di dalam hati ada kesombongan walau sebesar biji zarrah” (HR.
Muslim no. 131)
أَلَا
أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ
مُسْتَكْبِرٍ
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka?
Mereka semua adalah orang-orang kasar, rakus dan takabbur (sombong).“ (HR.
Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).
5.
Bunuh diri
Allah SWT
berfirman:
... وَ لاَ تَقْتُلُوْآ اَنْفُسَكُمْ، اِنَّ
اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
..... dan
janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu. (QS. An-Nisaa’ : 29)
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض
قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ
فَهُوَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ يَتَرَدَّى فِيْهَا خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيْهَا اَبَدًا، وَ مَنْ تَحَسَّى
سُمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَسُمُّهُ فِى يَدِهِ يَتَحَسَّاهُ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا
مُخَلَّدًا فِيْهَا اَبَدًا، وَ مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيْدَةٍ،
فَحَدِيْدَتُهُ فِى يَدِهِ يَتَوَجَّأُ بِهَا فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا
مُخَلَّدًا فِيْهَا اَبَدًا. البخارى و مسلم و الترمذى و النسائى
“Dari Abu Hurairah RA ia
berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menerjunkan diri dari gunung
untuk bunuh diri, maka dia di neraka jahannam menerjunkan diri di dalamnya, kekal
lagi dikekalkan di dalamnya selama-lamanya. Dan barangsiapa minum racun
untuk bunuh diri, maka racunnya itu di tangannya dia meminumnya di neraka
jahannam kekal lagi dikekalkan di dalamnya selama-lamanya. Dan barangsiapa
bunuh diri dengan senjata tajam, maka senjata tajam itu di tangannya dia
melukai dengannya di neraka jahannam, kekal lagi dikekalkan di dalamnya
selama-lamanya”. [HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Nasai]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض
قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: الَّذِى يَخْنُقُ نَفْسَهُ يَخْنُقُهَا فِى
النَّارِ، وَ الَّذِى يَطْعُنُ نَفْسَهُ يَطْعُنُ نَفْسَهُ فِى النَّارِ، وَ
الَّذِى يَقْتَحِمُ يَقْتَحِمُ فِى النَّارِ. البخارى
Dari Abu
Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang bunuh diri
dengan menggantung diri, dia akan menggantung diri di neraka. Orang yang
menikam dirinya (dengan senjata tajam) maka dia akan menikam dirinya di neraka.
Dan orang yang bunuh diri dengan menerjunkan diri dari tempat yang tinggi, maka
dia akan menerjunkan diri di neraka”. [HR. Bukhari]
Rasulullah
SAW bersabda:
كَانَ بِرَجُلٍ جِرَاحٌ،
فَقَتَلَ نَفْسَهُ. فَقَالَ اللهُ: بَدَرَ عَبْدِى بِنَفْسِهِ فَحَرَّمْتُ
عَلَيْهِ اْلجَنَّةَ
“Dahulu ada seorang laki-laki
mengalami luka-luka, lalu dia bunuh diri. Allah berfirman, “Hamba-Ku ini
tergesa-gesa dengan dirinya, maka Aku haramkan surga untuknya”. [HR. Bukhari]
[1] Ibnu Abbas, tanwir miqbas min tafsir ibnu Abbas, maktabah
syamilah, j. 1, h. 276
[2]As-Sa’di, Tafsir As-Sa’di, maktabah Syamilah, j. 1, h. 431
[3]M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2007),
vol.7, h. 134
0 Response to "Dahsyatnya Neraka"
Posting Komentar